Blog ini berisi kumpulan berita online apa adanya, tanpa pengeditan dan mencantumkan sumbernya yang jelas

Selasa, 29 Maret 2011

Konflik Berlarut-larut, Kader PKS Bisa Kehilangan 'Kiblat'


Jumat, 25/03/2011 13:34 WIB
Nurvita Indarini - detikNews


Jakarta - Serangan pada petinggi PKS dilancarkan Yusuf Supendi. Yusuf bukan orang sembarangan, dia adalah salah satu pendiri Partai Keadilan yang menjadi cikal bakal PKS. Jika konflik internal berlarut-larut dikhawatirkan kader PKS akan kehilangan kiblat.

"Konflik internal tentunya akan membuat kader bingung. Mereka jadi bingung siapa yang benar. Konflik bisa mensugesti semua kader di akar rumput untuk terus mencari 'kiblat'," tutur peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (25/3/2011).

Siti mencontohkan ketika terjadi kekisruhan di tubuh partai Golkar. Kala itu banyak tokoh yang menonjol seperti Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, maupun Surya Paloh. Banyaknya 'kiblat' menjadikan kader bingung. Kader jadi sibuk mencari 'kiblat'.

"Di PKS pun begitu juga. Ada yang menganggap PKS sudah keluar dari roh, dari semangat awal. Namun ada argumentasi sebaliknya. Ini bisa membuat kader bingung, dan seperti kehilangan arah," sambungnya.

Konflik, sambungnya, bisa terjadi di partai maupun organisasi mana pun. Kala konflik terjadi, positifnya sangat sedikit sedangkan negatifnya banyak, apalagi jika tidak segera diatasi. Yang namanya politik praktis, pasti penuh kepentingan dan perebutan kekuasaan. Karena itu ketika ada yang merasa dikecewakan, mereka tidak akan segan melakukan manuver.

Siti mencontohkan partai-partai yang diterpa konflik. PDIP pernah merasakan konflik internal yang berujung munculnya partai dengan lambang kepala banteng yang lain. PKB sejak sebelum Gus Dur meninggal hingga kini pun masih kerap diterpa masalah. Dalam Kongres Partai Demokrat beberapa waktu lalu, sempat juga konflik mencuat namun dapat diredam figur SBY.

"Di era multipartai, ada muncul dan tenggelamnya partai. Ada partai yang muncul dari perpecahan internal, namun ada pula yang kemudian tenggelam," tambah Siti.

Siti menyarankan agar permasalah internal PKS yang sudah menjadi konsumsi publik dijernihkan dan diselesaikan tuntas. Hal ini jangan sampai dibiarkan berlarut-larut lantaran dapat menimbulkan rumor di dalam maupun di luar partai. Jika tidak tuntas, rumor serupa berpotensi muncul lagi di masa mendatang.

"Isu di PKS itu muncul dari Yusuf Supendi yang notabene tidak asing lagi bagi PKS. Lalu PKS merasa seolah ada character assassination, fitnah, menjatuhkan PKS. Ini totally urusan dalam negeri PKS. Parpol ini berkaitan dengan kepentingan masyarakat, karena itu perlu penjelasan yang memadai," terang Siti.

Menurutnya, penjelasan yang komprehensif terkait isu-isu tersebut kepada publik dan masyarakat, penting dilakukan. Hal ini akan membuat masyarakat tahu dengan baik, sehingga parpol menunjukkan transparansi dan akuntabilitasnya.

"Orang yang ada di parpol kan berpotensi menjadi elite di pemerintahan. Kalau tidak transparan nanti bagaimana. Yang terjadi di PKS bukan mendadak kemarin sore, tapi sudah lama. Tidak bisa ditanggapi dengan enteng. Ini menyangkut kredibilitas PKS," imbuh Siti.

Kisruh di tubuh PKS mencuat tatkala Yusuf Supendi, salah satu pendiri Partai Keadilan yang merupakan cikal bakal PKS, mengadukan sejumlah petinggi PKS ke Badan Kehormatan DPR dan KPK. Dia juga menuding poligami mereka bermasalah. Yusuf juga mengatakan akan membuka kartu kenakalan Sekjen PKS Anis Matta saat remaja dahulu kepada istri pertama Anis, Anaway Irianti Mansyur.

Tak lama setelah membeberkan 'aib' petinggi PKS, Yusuf Supendi mengaku menerima banyak teror dan ancaman melalui SMS. Dia pun mengadu ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Petinggi PKS menyebut tuduhan Yusuf sebagai fitnah dan akan membiarkan Yusuf bicara sepuasnya.

(vit/fay)

Sumber: http://www.detiknews.com/read/2011/03/25/133406/1601237/10/konflik-berlarut-larut-kader-pks-bisa-kehilangan-kiblat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar